Selasa, 07 Februari 2023

Dzikir

لا إله إلا الله الملك الحق المبين

لا إله إلا الله

لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

لا إله إلا الله

 الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا

 

 لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ 

لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ

لا إله إلا الله
الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

لا إله إلا الله
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 
لا إله إلا الله
الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۖ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

لا إله إلا الله

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَـٰنِ

وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ 
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ  

Selasa, 08 Oktober 2013

Politik Air

وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا  


Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia itu seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. (  سورة الكهف  , Al-Kahf, Chapter #18, Verse #45)

Sesungguhnya air itu setelah turun dari langit kebumi akan terus mengalir. Semua benda di bumi bisa menjadi tempat persinggahanya. Air meresap ke bumi, ke umbuh-tumbuhan dan semua benda yang bisa menyerap air termasuk manusia. Air tidak butuh nama karena tujuanya adalah membasahi semua benda yang ada dibumi. Batu yang keras pun ia basahi. Air tidak punya senitimen terhadap benda apapun yang dia lalui, semuanya dia basahi. Air tidak pernah menyuruh kambing untuk berubah jadi sapi, tapi semuanya dia basahi. Tidak pula menyuruh pohon ara berubah jadi pohon zaitun semua pohon dia basahi.

Perumpaman Air itu seperti Ilmu Hakikat (Ilmu Mengenal Alloh SWT). Ilmu ini bisa masuk ke mana saja. Ianya tidak ambil pusing tentang nama-nama apa saja yang bisa dibasahi dengan Ilmu ini maka dia akan basah. Dan ketika ia sudah basah maka dia akan menjadi subur dan bersemai dengan Indah. Ilmu ini tidak akan perduli pada nama-nama, apakah dia bernama republik atau parlementer. Apakah demokrasi atau musyawarah, apakah namanya sekuler atau Islami, apakah ia bernama nasionalis atau lainya itu hanyalah nama-nama yang dibuat manusia. Itu semua ibarat pohon, sesungguhnya pohon itu banyak macamnya dan yang memberi nama juga manusia bukan sang pencipta. 

Kenapa manusia hari ini berperang memperebutkan nama-nama? Istilah-istilah? Bahkan ajaran buatan manusia pun tak pernah perduli dengan nama-nama dia masuk kemana saja seperti air comberan yang turun dari langit.

مَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِهِ إِلَّا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۚ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ۚ ذَ‌ٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

 Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

 (  سورة يوسف  , Yusuf, Chapter #12, Verse #40)

Jika penduduk sebuah negara beriman kepada Alloh SWT Raja Manusia melaksanakan perinahnya. Dan kepala negara tidak diposisikan layaknya raja, dengan memposisikan Majlis Musyawarah di posisi lebih tinggi dan kewenangan lebih luas. Itulah Khilafah, Kenapa kita harus mengganti namanya ke dalam bahasa Arab?

Tugas seorang muslim adalah menyirami pohon-pohon ini supaya subur dan baik. Bukankah Alloh SWT telah membuat perumpamaan pohon yang baik dan yang buruk? 

Jumat, 04 Oktober 2013

Ketika Kedaulatan Rakyat Tidak Bernilai

Kedaulatan rakyat atas dasar ketuhanan yang Maha Esa merupakan Karunia Alloh SWT kepada manusia supaya tidak ada perbudakan dari satu manusia terhadap manusia yang lain. Penjajahan atau dominasi satu manusia terhadap manusia lain adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Kemudian kedaulatan tersebut diwujudkan dalam sebuah sistem perwakilan Rakyat. Kedaulatan tersebut tidak mutlak tapi terikat dengan prinsip ketuhanan yang Maha Esa atau tauhid. Pemilihian wakil rakyat kemudian dijadikan sebagai sarana untuk mewakilkan kedaulatan ini. Namun karena kebodohan dari setiap unsur yanng terlibat alam sistem ini, aktifitas tersebut hanya menjadi aktifitas penjaajahan model baru. 

Partai menyodorkan calon-calon wakil rakyat bukan atas dasar kebenaran namun atas dasar uang dan popularitas. Ini dimulai dari seleksi calon wakil rakyat yang menggunakan kriteria-kriteria calon yang salah. Kesalahan kemudian dilanjutkan oleh tokoh-tokoh masyarakat yang mengkampanyekan calon-calon tersebut atas dasar pertimbangan materi. Kemudian pada tahap terakhir rakyat juga berpikiran untuk menjual kedaulatanya dengan prinsip siapa yang memberi uang, dia yang dipilih. Setelah proses ini selesai, wakil rakyat menganggap bahwa dirinya telah menmbeli kedaulatan rakyat tersebut selama 5 tahun. Dengan demikian kedaulatan tadi telah menjadi miliknya, yang kemudian dia jual lagi pada siapa saja yang berani membayar mahal. Maka kemudian kita melihat Undang-undang yang merugikan rakyat dan negara yang merupakan hasil akhir dari jual beli kedaulatan rakyat. Inilah penjajahan yang sebenarnya. Ketika manusia menghianati kemerdekaan yang diberikan oleh Alloh SWT maka mereka pasti merasakan akibat buruk dari perbuatanya. Ini hanyalah akibat buruk yang bisa dirasakan di dunia. Sedag di akhirat keburukanya jauh lebih besar.

وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوفًا  


Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang bodoh, hartamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (  سورة النساء  , An-Nisa, Chapter #4, Verse #5)

Yang dimaksud  السُّفَهَاءَ di sini adalah orang yang belum mengenal Alloh SWT atau belum sempurna Imanya. Supaya kita idak menyerahkan pada mereka urusan pengelolaan harta (kekayaan negeri), bahkan mereka itu seharusnya dipelihara dan diberi nafkah dengan harta tersebut (kekayaan Alam).

لَّا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَ‌ٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ  


Haram bagi orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
(  سورة آل عمران  , Aal-e-Imran, Chapter #3, Verse #28)
 Maksudnya jika dakwah ini sudah sampai ke semua rakyat maka siapa saja yang menolak mengesakan Alloh SWT bahwa Alloh SWT adalah Robb yang tidak ada Rob Selain Dia. Dan Allloh SWT sebagai Raja yang tidak ada raja selain dia, maka mereka haram untuk dijadikan pemimpin (wakil rakyat).

الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا  

orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
(  سورة النساء  , An-Nisa, Chapter #4, Verse #139)

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا  


Hai orang-orang yang beriman, Haram bagi kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?
(  سورة النساء  , An-Nisa, Chapter #4, Verse #144)
 Ketika dakwah ini sudah sampai pada anda dan anda tetap mengingkari Alloh SWT sebagai Rob dan Malik itu sama saja anda memberi alasan kepada Alloh SWT untuk menyiksa anda.

اتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ  


Wajib bagimu mengikuti apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).
(  سورة الأعراف  , Al-Araf, Chapter #7, Verse #3


((عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ))
[ متفق عليه ]

 Sesungguhnya Alloh SWT tidak akan melihat pada pakaian dan hartamu bahkan yang akan dilihat adalah hati dan amalmu. Yaitu berapa persen Asma Alloh yang kamu esakan dan bagaimana kamu mengaplikasikanya dalam amal perbuatan.

Benarkah Alloh SWT Menjanjikan Khilafah?

Firman Alloh SWT:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَ‌ٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ 

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka Kholifah dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55)

 Kata wa’ada secara bahasa memang bermakna janji, tapi untuk memahami maksud sebenarnya kita harus menggali makna tersebut dari Al Quran secara menyeluruh karena kata ini banyak sekali disebut dalam Alquran. Coba Lihat ini:
 

قَالَ هَـٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا

Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."
(Alquran Surat Al kahfi ayat 98)



  Jika kita memahami (QS an-Nur [24]: 55) sebagai janji Alloh SWT karena itu harus diperjuangkan bagaimana dengan (Alquran Surat Al kahfi ayat 98) apakah kita harus menghancurkan tembok ya'juj Ma'juj?

Jadi bagaimana seharusnya kita memahami maksud kata Wa'dun, Wa'ada yang secara bahasa berarti Janji? Pertama tentu saja kita tidak boleh menyamakan Alloh SWT dengan manusia saat berjanji. Jika manusia berjanji, itu tidak pasti terjadi namun bila Alloh SWT yang berjanji itu pasti terjadi. Suatu yang pasti terjadi itu adalah ketetapan. Alloh SWT telah menciptakan Surga dan neraka dan telah menetapkan jalan masing-masing. Khilafah itu ada di Sirotol Mustaqim (jalan lurus) sedangkan Ya'juj Ma'juj ada di Sirotol jahim kedua duanya pasti terjadi.

Firman Alloh SWT:

 وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ  

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

(  سورة المائدة  , Al-Maeda, Chapter #5, Verse #9)

هَـٰذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ  


Inilah Jahannam yang dahulu kamu dijanjikan (dengannya). 
(  سورة يس  , Ya Seen, Chapter #36, Verse #63)
Siingkat cerita Ampunan, Khilafah, dan pahala itu berada pada Satu jalan yang disebut Sirotol Mustaqim. Dan Dosa, murka Alloh SWT ada di jalan lain yang menuju Neraka.

وَنَادَىٰ نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ  

Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."

(  سورة هود  , Hud, Chapter #11, Verse #45)

 doa nabi Nuh AS ditolak karena anak laki-lakinya bukan termasuk orang yang mendapat janji karena dia berjalan di sirotol Jahim.

Firman Alloh SWT:

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
Alquran surat Al-Balad Ayat 10

Firman Alloh SWT dalam Surat Alfatihah Ayat 6.
Tunjukilah kami jalan yang lurus

Dari ayat-ayat di atas bisa disimpulkan bahwa Janji yang dimaksud adalah program yang ditawarkan Alloh SWT kepada orang yang beriman. Dan program tersebut merupakan satu paket dengan program Ampunan dan Surga. Jadi semua yang berhubungan dengan Ibadah harus dilakukan terlebih dahulu. Alloh SWT cuma menawarkan 2 jalan. Dan anda tidak bisa membuat jalan sendiri jadi anda harus mengikuti petunjuk Al Quran.

Kamis, 03 Oktober 2013

Siapakah Ulil Amri Itu?

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

سورة النساء  , An-Nisa, Chapter #4, Verse #59)

Ulil amri adalah mereka yang memiliki hak untuk memutuskan masalah dalam sebuah komunitas. Dan Islam tidak memberikan masalah ini kepada satu orang. Bahkan jika satu orang saja yang diberi kewenangan untuk memutuskan sebuah perkara maka itu bertentangan dengan prinsip kemerdekaan manusia. Alloh SWT sendiri telah memberikan kebebasan pada manusia untuk melakukan musyawarah dalam berbagai hal, sebagai wujud kedaulatan manusia atas dasar keimanan. Artiya kemerdekaan manusia ini tidak mutlak namun harus sesuai dengan prinsip-prinsip Agama.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.  
سورة آل عمران  , Aal-e-Imran, Chapter #3, Verse #159)

Sebelum ayat tentang Musyawarah ini turun, Rosul Muhammad SAW selalu memutuskan sendiri masalah-masalah yang tidak diatur oleh Alloh SWT. Termasuk masalah besar seperti berperang, sampai-sampai para sahabat tidak ada yang tahu strategi Rosullulloh SAW. Perlu dicatat di sini bahwa perang yang dilakukan rosul bukan dalam rangka dakwah. Namun perang tersebut terjadi karena kondisi perang sudah terjadi. Maksudnya mereka yang diperangi Rosull memang sudah membuat kondisi perang itu terjadi yaitu karena mereka terlebih dahulu memusuhi Rosul, bersekutu dengan musuh-musuh Islam yang menjadi sebab dibolehkanya berperang. Jadi Islam yang benar tidak pernah mendahului peperangan, dan tidak menjadikan perang sebagai metode dakwah. Itulah yang dicontohkan Rosul dan Khulafa Rosyidin. Dan setelah itu adalah Mulkan A'dhon yang tidak boleh ditiru.

Kembali pada masalah Ulil Amri tadi bahwa setelah Turun ayat tentang musyawarah, Rosul selalu mengajak para pembesar madinah untuk bermusyawarah dalam masalah yang tidak diatur oleh Agama. Contohnya dalam perang Uhud, Rosul berpendapat bahwa akan lebih baik menghadapi Musuh (Quraish) di madinah. Namun mayoritas para sahabat menghendaki keluar dan menjemput mereka di Uhud, Rosul kemudian mengikuti pendapat mayoritas sahabat. Inilah musyawarah dan mereka yang ikut dalam musyawarah adalah Ulil amri. Jadi ulil Amri adalah Majlis Musyawarah.

Contoh lain ketika Umar RA hendak membuat aturan tentang batas maksimal mahar yang bisa diminta oleh seorang wanita atas dasar banyaknya keluhan dari para pemuda yang tidak berani menikah karena besarnya mahar yang biasa diminta perempuan waktu itu. Umar RA tidak berijtihad sendiri, namun bermusyawarah dengan para sahabat. Dan hasil musyawarah tersebut adalah tidak boleh menetapkan batas maksimal dari mahar. Dan Umar RA sebagai Kholifah waktu itu mengikuti hasil musyawarah. Artinya dalam Islam yang benar penetapan sebuah aturan hanya bisa dilakukan oleh Majlis Syuro. Dan Majlis Syuro adalah struktur tertinggi dalam model pemerintahan Islam. Dan jika Majlis Syuro berada di bawah Kholifah itu namanya Mulkan 'Adhon bukan Kholifah. Itu adalah diantara perbedaan mulkan A'dhon dan Khilafah. 

Sedangkan perbedaan mulkan 'adhon dan Mulkan Jabariyan adalah aturan-aturan pokok yang mendasari pada setiap aturan negara. Jika bersumber dari Islam maka itu adalah Mulkan A'dhon dan  Jika tidak bersumber dari Islam maka itu adalah Mulkan Jabariyan. Mereka yang meyakini sedang memperjuangkan Khilafah Hari ini sebenarnya sedang memperjuangkan Mulkan Adhon. Demikian Juga metode yang mereka tempuh adalah metode Mulkan Adhon.

Bagaimana bisa orang Arab, yang Alquran turun dalam bahasa mereka , telah gagal dalam memahami hakekat Islam? Dan karena itu hari ini mereka harus membayar kesalahan pemahamann tersebut dengan nyawa mereka,  anak-anak mereka, istri mereka, dan hancurnya harta benda mereka. Menurut saya ini terjadi karena mereka membaca Al Quran dengan emosi kemarahan dan dendam. Mereka harus membersihkan hati dulu, membuka pintu maaf Musuh-musuhnya, menghilangkan ego dalam hatinya baru kemudian cahaya Alquran bisa masuk menyinari hatinya.

Yang harus dipahami oleh Ummat Muhammad SAW hari ini adalah bahwa tidak ada manusia di duni ini yang lahir dalam keadaan Kafir. Manusia hanya menjadi kafir jika menolak kebenaran (Iman), jadi dakwahilah dulu dan jangan terburu-buru mengatakan mereka kafir kecuali mereka sendiri yang menyatakanya (menolak kebenaran).  Dan tentu saja kalian harus memahami terlebih dahulu kebenaran tentang Ajaran Rosululloh Muhammad SAW. Dakwah itu bukan kepada Islam tapi kepada Iman.

Kembali ke pembahasan Ulil Amri di atas Bahwa Ulil Amri adalah Majlis Syuro. Menurut saya model struktur organisasi NU pusat bisa menjelaskan tentang struktur pemerintahan ulil amri ini. Tinggal diadopsi dalam sistem negara, maka satu langkah lagi NKRI menjadi Khilafah yaitu ketika anggota-anggota MPR di isi oleh para ulama sehingga setiap produk hukum diputuskan berdasarkan keimanan walaupun tidak menyebut kata islam, syariah dan Khilafah karena kita tidak disuruh menyembah nama-nama tapi berdasarkan hakekat. Dan seorang ulama itu yang pasti tidak tahu ajaran Adam Smith, Kapitalis, sekuler dan sebagainya jadi sudah pasti mereka akan mengacu pada kitab kuning saat merumuskan undang-undang.

Jika ini sudah terbentuk kemudian keputusan Ulil Amri bertentangan dengan pendapat kita, maka kita kembalikan kepada Alloh SWT dan jika pendapat ulil Amri ini bertentangan dengan Al Quran maka kita ikuti Alquran dan tinggalkan pendapat Ulil Amri tadi. Bukankah Islam itu mudah? Kenapa dipersulit sendiri?


Selasa, 01 Oktober 2013

Apa Itu Kafir?

kafir itu artinya menolak kebenaran Allo SWT. Seseorang tidak bisa menjadi kafir sebelum ditunjukan kepadanya kebenaran Islam. Dan Jika yang menunjukan kebenaran Islam ternyata tidak mengenal Islam maka dia tidak menjadi kafir sampai benar-benar ada yang menunjukan Islam yang benar. 

Orang seperti ini yang belum mendapatkan informasi yang benar tentang kebenaran Alloh SWT disebut Jahil (bodoh) maka dia harus didakwahi oleh orang yang paham. Dan itu adalah kewajiban orang yang paham kebenaran dengan sempurna.

Dan kafir itu tidak keluar dari mulut orang yang menyampaikan dakwah. Bahkan itu diucapkan sendiri oleh orang yang didakwahi dengan penuh kesadaran bahwa dia tidak percaya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya.

Seseorang yang tidak mengenal kebenaran Alloh SWT tidak bisa membuat orang lain Tunduk dan patuh Pada Alloh SWT (Islam). Ibarat Seorang yang buta tidak bisa menunjuki jalan pada sesama orang buta.

Senin, 30 September 2013

Kabar Gembira

Maukah aku kabarkan Suatu Yang menyenangkan kalian
Bahwasanya Alloh SWT Menawarkan Ampunan dan Surga Pada Semua Manusia
Dan Iblis Hendak Melakukan Tipu Daya Terhadap Manusia Supaya Manusia Masuk Neraka
Dan Alloh SWT Berkehendak Membalas Tipu Daya Iblis
Kemudian Alloh SWT berkehendak Mengampuni Semua Dosa Manusia Kecuali Syirik

Supaya manusia bergembira, maka Terimalah Rohmat Alloh ini


Apakah Syirik itu?
Syirik Adalah Beribadah Kepada Selain Alloh SWT
Apakah Ibadah itu?
Ibadah Adalah Taat pada perintah dan Menjauhi larangan

Alloh SWT Adalah Raja Manusia yang Sebenarnya dan meyakini ada raja selain Alloh SWT adalah Syirik
Bumi ini Adalah Wilayah kerajaan Alloh SWT Dan Pusat Kekuasaan_Nya Adalah Arsy
Maka Siapa yang ingin membuat Kerajaan Di Bumi Alloh Adalah Pemberontak

Karena Alloh SWT tidak Pernah Memberikan Otonomi Kekuasaan di Bumi Kecuali Pada nabi Sulaiman AS
Bukankah Kerajaan Itu Hanya membuat kerusakan dan pertumpahan darah?
Maka siapa yang meyakini bahwa Tidak Ada Raja Selain Alloh SWT dia akan diampuni dan Masuk Surga

Alloh SWT juga Robb Manusia maka hanya Alloh SWT Yang berhak menentukan halal dan Haram
Setiap Manusia yang menghalalkan yang Haram dan mengharamkan yang tidak diharamkan Alloh Maka dia telah memposisikan diri sebagai Robb selain Alloh
Mengikuti pendapatnya adalah syirik



اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَـٰهًا وَاحِدًا ۖ لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ  

Mereka Ahli Kitab Injil telah menjadikan para pembesarnya dan Rahibnya dan juga Almasih Ibnu maryam sebagai Arbaab (jamak Rabb) selain Alloh SWT. Dan tidaklah aku perintahkan mereka kecuai untuk beribadah pada Tuhan yang Esa (Alloh SWT). Tidak ada Tuhan Selain Dia. Maha Suci Alloh SWT dari apa yang mereka sekutukan. Attaubah : 31

Inilah Syafaat yang dibawa Rosullulloh Muhammad SAW di dunia
Dan Ummat Muhammad SAW yang tidak memahami makna Tiada Tuhan Selain Alloh SWT dengan Benar dan tidak mendapati seorang yang menjelaskan, Mereka Akan Mendapatkan Safaat Di Akhirat
Adapun yang telah mendapat seruan ini kemudian menolak Mereka Hanya merugikan dirinya sendiri

Inilah Makna Tiada Tuhan Selain Alloh SWT yang menjadikan Iblis Jungkir balik Karena Marah, Bahwa Alloh Hendak mengampuni semua dosa anak adam.
Semua dosa diampuni selain Syirik dan dosa syirik diampuni dengan Tiada Tuhan Selain Alloh
Yaitu Tiada Tuhan Selain Alloh Dalam Makna yang utuh bahwa Alloh Memiliki Asmaul Husna


Bagaimana Alloh Mengampuni Dosa Selain Syirik?
Dengan sholat dan istighfar
Jika ada dosa yang tidak bisa diampuni dengan sholat dan istigfar Alloh mengampuni dengan kesabaranya saat sakit dan musibah
Masih ada dosa lagi?
Jika ada Dosa yang berhubungan dengan sesama manusia maka Alloh memerintahkan untuk saling memberi maaf
Demikian pula ditetapkannya hukum hudud adalah karena Alloh SWT hendak memberi hukuman yang ringan di dunia daripada harus dihukum berat di neraka
Beruntunglah Orang yang beriman


Beda Pemimpin dan Raja
Pemimpin Tidak Punya Kewenangan Menghukum # Raja Punya Kewenangan Menghukum
Pemimpin tidak punya kewenangan memaksa # Raja Memiliki Kewenangan Memaksa
Pemimpin Mempunyai Pasukan untuk Melindungi Pengikut # Raja Memiliki pasukan Untuk memaksa
Pemimpin Tidak Punya Penjara # Raja Punya Penjara
Pemimpin Hanya Menjalankan Perintah Raja # Raja Membuat Perintahnya sendiri
Pemimpin Menggunakan Birokrasi Untuk Pelayanan # Raja menggunakanya untuk Kontrol